sebelum memulai tentang APBD, penulis mengingatkan kepada warga sukabumi untuk selalu memperhatikan dan mengawasi kinerja pemerintah kota sukabumi, baik tingkat birokrasi maupun tingkat dewan, sehingga sukabumi kedepannya lebih baik. juga sebagai tanggung jawab moral kita kepada tanah kelahiran. sebab penulis menanyakan kepada bebearapa orang di sukabumi, seberapa banyak APBD sukabumi, kebanyakan tidak tahu, akhirnya penulis searching searching di internet, alhamdulillah bisa mendapatkannya. bagaimana kita bisa mengontrol pemerintahan kita, jika kita tidak tahu tetek benget pemerintahan kita. yuk sama sama kita jadikan sukabumi sebagai kota yang nyaman untuk kita semua.
ini cuplikan dari majalah parahyanga koran:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2011, ditetapkan sebesar Rp 597 miliar lebih.
Dengan demikian, APBD Kota Sukabumi TA 2011 mengalami defisit sebesar Rp 22 miliar. Untuk menutupi kekurangan, Pemerintah Kota Sukabumi mengambil dari silva tahun 2010.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepur-ahman, S.E., usai memimpin Rapat Paripurna Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD Kota Sukabumi TA 2011, Kamis lalu.
Aep mengatakan, kendati meng-alami defisit, pihaknya menjamin tidak akan mengganggu kegiatan yang telah ditentukan, sebab dalam penetapan Perda tentang APBD TA 2011, telah melalui kajian yang men-dalam. Selain itu, masih ada dana yang be-lum terserap untuk menutupi defisit, serta adanya kelebihan dari lelang sejumlah pro-yek.
Dengan demikian, penetapan Perda ten-tang APBD Kota Sukabumi TA 2011 dapat dikatakan tidak ada masalah, karena seim-bang antara defisit dan silva.
Hasil rapat paripurna akan disampaikan ke tingkat Provinsi Jawa Barat melalui ekse-kutif untuk dilakukan pembahasan.
Dijelaskan dia, setelah dikaji Gubernur Jawa Barat, akan dibahas kembali oleh legis-latif Kota Sukabumi. Setelah sepakat, baru dilakukan penandatanganan MoU atau nota kesepakatan, serta dilakukan asistensi dan diter-bitkan Peraturan Walikota (Perwal).
Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, pembahasan APBD paling lama dua pekan sudah selesai dibahas di Provinsi Jawa Barat, sehingga pada bulan Januari 2011 sudah bisa dilaksanakan.
Sementara itu, Walikota Sukabumi H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. mengharapkan, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Sukabumi pada tahun 2011 bisa mencapai 6,21 persen.
Besaran tersebut, merupakan koreksi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Da-erah (RPJMD), karena sebelumnya, LPE ditargetkan sebesar 6,90 persen. Ia berharap LPE Kota Sukabumi pada tahun 2011 semakin baik. Walikota berharap agar aspek kese-hatan masyarakat dapat meningkat, ditandai dengan Angka Harapan Hidup (AHH) bisa mencapai 73,27 tahun.
Demikian pula Angka Kematian Bayi (AKB) bisa menurun menjadi 28,43 per 1.000 kelahiran. APBD TA 2011 direncanakan sebesar Rp 561,7 miliar lebih. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 69,3 miliar lebih, atau sebesar 14,08 persen dari tahun 2010, karena jumlah pendapatan pada tahun 2010 mencapai Rp 492,3 miliar lebih.
diatas merupakan angka angka yang disajikan, sungguh besar keuntungan kita di tahun 2010 namun kenapa masih defisit di tahun 2011, di sebutkan angka tidak terduga 1,5 miliyar, juga anggaran belanja tidak langsung mencapai 200 miliar, diatas di sebutkan bahwa APBD sukabumi defisit akan ditutupi oleh dana silpa, (atau sisa lebih penghitungan anggaran tahun sebelumnya) berjumlah 11,5 miliar bagaimana cara menutupi 22 miliar tesebut?aneh ya. bagi penulis yang kurang memiliki pengetahuan tersebut secara logika tidak masuk akal. mungkin kacamata pemerintahan beda lah, karena ada dana lelangan yang cukup besar, dan dana dana yang disebutkan diatas untuk mencukupinya. namun jika kita masukan konsep perdagangan maka kalo setiap tahun rugi maka kota sukabumi lambat laun akan bangkrut. betul tidak?..
diatas juga di sebutkan angka yang cukup mencengangkan, kita lihat kenyataan yang ada disukabumi, Terminal yang baru sekarang terbengkalai, jalan pasar ramayana kotor becek, bahkan terkesan geuleuh, penempatan pasar yang kurang strategis, terjadi keanehan betul tidak penyerapannya kesitu..tanda tanya besar?.
sekarang mulai berjejer mal mal besar di sukabumi, di kemanakan restribusinya? betulkah hanya 5,3 miliar saja. tidak masuk akal, kita logikan saja gini, setiap angkot yang masuk ke terminal ramayana memberi 1000 rupiah seharinya. berapa jumlah mobil yang ada disitu, baros, balandongan, lembursitu, cikundul, perum, berapa perharinya, di kemanakan restribusinya, belum termial degung. rasanya tidak sepadan dengan jumlah yang disebutkan. jalan jalan sukabumi yang baru untuk jalur cepat, kan pembiyaannya dari pemerintah jawa barat, dan tempat pariwisata yang lainnya.salabintana, cikundul, cigunung. APBD (2010).(http://www.sukabumikota.go.id/download/Ringkasan%20APBD%20TA%202010%20Publikasi.pdf). bisa dilihat disni.
jadi terkesan sukabumi tidak ada perkembangan yang cukup signifikan kedepannya. lihat saja dari struktur jalan dan lainnya, tidak ada yang banyak berubah. bagaimana mungkin?..
rasanya cukup untuk mensejahterakan masyarakat, namun kenapa kita masih disusahkan dengan hal hal kekurangan keuangan, sehingga pemandian air panas santar terbengkalai, cikundul tidak dipromosikan dengan baik. yuk sama sama kita peka terhadap hal ini, semoga kedepannya kita bisa memimpikan sukabumi jadi kota metropolitan yang indah.
best regard
kang fikri asli sukabumi.










1 comments:
leres pisan alias betul sekali, sy sebagai asli urang sukabumi merasa prihatin dan jengkel sekali, apbd defisit, padahal kota sukabumi maceeet tiap hari sdh merupakan hal yg biasa, retribusi kamana atuh??mal jugjleg, pasar becek, terminal degung hancur, terminal baru teu jadi wae, kumaha ieu teh?? Sy ingin kota sukabumi menjadi tempat hunian yang aman dan nyaman bagi penduduk, pendatang, pedagang legal, pedagang kaki lima, sy punya segudang ide utk mewujudkan sukabumi ideal 2015, tunggu di pilkada 2013......... wassalam
Post a Comment