setiap ayat-ayat Tuhan selalu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dilakukan dalam kebersamaan sesama umat beragama (satu agama). itulah yang diakui kebenarannya dalam hati. perpindah ke pusat kota dimana heterogenitas manusia yang begitu unik. mulai membumbui rasa Cinta kepada Tuhan. Terakadang manis, terkadang pahit, namun terkadang semua rasa itu bercampur didalam hati. kebingungan kepada Tuhan mulai dirasakan.
perjumpaan dengan seorang adam yang berbeda kepercayaan dengan leluhur dan sekarang sedang dijalani. hasil racikan kota yang menyamakan sesama kepercayaan, membuatnya merasa mudah untuk dijalani. cibiran demi cibiran hanya sebagai nyanyian terkadang membawa kelangit tinggi, terkadang terkubur kedalam bumi. Cinta itu mulai tumbuh, bahkan saling menguatkan karena merasa nyaman dan ianya melindungi dari cibiran dan cacian orang luar.
delikan mata orang tua saat menghadap pun begitu menyeramkan, seakan malaikat izrail memandanginya dalam kedekatan. rasa ragu diawal mulai dihapuskan, rasa sangsi atas ortodokisme yang dipegang mulai kehilangan tumpuan. Cinta itu tumbuh segar dalam keadaan hujan cinta dan hulurang tangan sang adam. alasan demi alasan diuraikan hanya untuk menantang cinta Tuhan yang biasanya dipegang. cinta orang tua yang mencintai tuhannya akan diruntuhkan.
hari bahagiapun datang, dengan segala resiko yang tidak pernah dipertimbangkan, hanya sesaat untuk melanggengkan percintaan yang ditentang Tuhan. hari demi hari, bulan demi bulan mulai datang, perut mulai dibuahi karunia tuhan walaupun cintanya ditentang. namanya adalah tristan hasil perbincangan. saat ia mulai memulaikan senyuman indah terhadap dunia cinta yang ia belum ketahui, orang tua mulai menjulurkan tangan untuk memegang kearah mana kepercayaan sang putra harus di pilihkan. demi sebuah ortodokisme yang masih dipegang. ianya menjadi sebuah bala perang didalam rumah tangga, bara api yang mulai membakar semuanya dari dalam.
pasangan cinta yang menafikan cinta Tuhan pun, saling membenci satu sama lain. kepercayaan yang dulu tidak hiraukan seakan menguat apatah lagi orang tua dari kedua belah saling mendukung untuk mempertahankan kepercayaan kepada tuhan. cerai yang dulu dihindarkan sekarang sudah dilakukan.
menjalani hidup sendiri karena mempercayakan cinta yang menentang tuhan membuatnya semuanya meninggalkan dalam kesendirian. Lantas ia mengadu kepada Tuhan, apakah tidak samanya kepercayaan kepada tuhan yang berlainan cara engkau tidak suka. sekarangpun benci dengan perbedaan dan itu membuatnya menjadi hilang perasaan.
(diilhami dari cerita kawan yang berbeda agama, sekarang ia sedang memiliki anak dan hidup dalam kesendirian membesarkan sang buah hati. dia bilang aku meninggalkan cinta Tuhan, tapi Tuhan masih sayang. Sekarang kekuatanku mulai tumbuh untuk kembali mencintai tuhan)
ar - ryan fikri (Bangi, Malaysia)