Pertemuan saya di UGM pada saat acara ASEAN student organization network (ASONe) memberikan kesempatan kepada saya untuk bertemu dengan ketua BEM ( badan executive mahasiswa) UGM. Selalu dalam ucapan beliau yang keluar adalah, bagaimana mahasiswa? Apa yang bisa di berikan oleh mahasiswa? Bagaimana hiruk pikuk kehidupan Mahasiswa. tertegun dan merasa malu dalam hati saya, karena apa yang saya lakukan saat ini hanya untuk kepentingan sebuah organisasi, pribadi, dan Negara itu pun dalam skala yang sangat kecil.
Bagaimana bisa, saya juga seorang mahasiswa namun. Saya berfikir apa yang saya sudah lakukan untuk membangun mahasiswa, bagaimana menjadikan mahasiswa sebagai mediasi rakyat dan pemerintah. Ternyata mahasiswa diindonesia mampu menjadikan dirinya bagian yang sangat penting sehingga keberadaannya mampu menjadi momok yang menakutkan untuk pemerintahan,namun mereka juga bisa menjadikan dirinya berada dihadapan rakya. mampu menjadikan intelektual yang mampu berbagi waktu tenaga demi sebuah idealisme ala mahasiswa dan idealisme kehidupan berbangsa dan bernegara. BRAVO MAHASISWA INDONESIA
Oleh karena itu, akhir – akhir ini saya banyak menulis tentang kritik social yang berhubungan dengan negri Indonesia dan mengembalikan semangat untuk menjadikan Indonesia lebih baik kedepannya, program belajar saya akan habis dalam waktu semester mendatang, saya berfikir kalo saya belum bisa turun kejalan dan menyanyikan yel yel ala mahasiswa untuk meruntuhkan sesuatu, untuk kritik social dengan aksi nyata. Karena perbedaan cultural sebuah Negara yang bernama Indonesia membebaskan mahasiswanya untuk bedemokrasi secara aktif. Yang saya bisa lakukan adalah menulis dan melakukan kritik social dengan kata kata dan tulisan tangan saya. Mudah – mudahan tulisan ini memberikan kontribusi sedikit untuk sebuah idealisme ala mahasiswa. jadi saya masih bisa MEMIMPIKAN MAHASISWA di era kesenjaan.
bercerita tentang MAHASISWA, kata yang selalu saya dengar adalah OPOSISI PERMANENT, mungkin inilah jalan yang menjadi sebuah pemerintahan takut akan namanya MAHASISWA, kenapa apapun keputusan keputusan yang salah, atau yang merugikan rakyat. maka tidak segan segan mahasiswa mengepalkan tangan, saling bergandengan untuk menentang pemerintah, demi sebuah idealisme ala mahasiswa dan kesejahteraan rakyat, oleh karena Mahasiswa jangan Mau di tunggangi, oleh politik manapun yang menghancurkan kemanusian, yang merugikan rakyat, dan hanya sebuah kepentingan atau bargaining power, sehingga saat Mahasiswa menjadi OPOSISI permanent Mahasiswa tidak akan segan menentang siapapun. baik kawan, maupun satu perguruan kalau mereka dalam keadaan posisi salah, ya harus kita tentang. penulis Khawatir pada saat akan berlangsung PEMILU mendatang Mahasiswa di manfaatkan untuk sebuah kepentingan Politik semata. penulis juga berfikir kita masih memiliki hak pilih untuk kehidupan bernegara, tapi penulis berpesan jangan di tunggangi. (kayak bener)
Penengah antara masyarakat dan pemerintah, karena Mahasiswa berada didalam golongan pertengahan selain memiliki intelektualitas, juga mereka berpoisi sebagai lapisan masyarakat. sehingga hubungan antara masyarakat dan pemerintah bisa termediasi oleh Mahasiswa, namun akhir akhir ini kita pernah mendengar Mahasiswa adu jotos dengan Masyarakat, Mahasiswa hanya sebuah gaya baru untuk pamer style, pamer intelektual, pamer brand kampus terbaik atau mewah. ya kalau itu yang ingin dipakai sah sah saja, penulis juga punya keinginan seperti itu, sehinggap prioritas mahasiswa sekarang berfokus pada pekerjaan, atau hanya bersifat individualistis. namun aplikasi ke ilmuan hanya dan kemahasiswaan hanya tersimpan pribadi masing masing seorang mahasiswa, tidak dapat membantu sebuah maysarakat, kita liat saja di kampung kita masing masing, berapa banyak keilmuan mahasiswa yang berguna untuk masyarakat, sehingga KKN (kuliah kerja nyata) hanya sebuah formalitas saja untuk menggapai nilai, namun niatan untuk membantu masyarakt secara totalitas belum ada, mudah mudahan kedepannya ada, karena saya yakin pasti ada.
intelektual atau ilmuan, mahasiswa digolongkan menjadi strata 1, starata 2, strata 3. intelektualitas seorang Mahasiswa yang bergelar doktor sunggung mumpuni untuk membagung paradigma dan animo masyarakat cukup tinggi dan disegani, begitu juga terhadap pemerintahan, mereka bisa memberikan konsep konsep yang cukup paten untuk kemajuan sebuah bangsa. namun kembali sayangnya, minat pemerintah yang kurang terhadap konsep mereka diabaikan oleh sikap politik keuntungan, sehingga dibanding menggunakan konsep tersebut lebih baik konsep sederhana yang penting menguntungkan, contohnya saja pembuatan jalan atau perbaikan jalan, kalo secara kalkulasi manusia seharusnya 3 cm tingginya, atau aspalnya berapa banyak, namun kenyataan di lapangan banyak yang disunat, sehingga jalanan pun cepat rusak, di proyeksikan kembali dan akhirnya dana kembali, nah disinilah seharusnya harus memulai merombak pemerintahan dengan cara kita memasuki arena pemerintahan tersebut, jangan takut dengan systen yang rusak kalo kita memang memiliki prinsip yang jelas, jangan takut akhirnya kita disekat dalam karir, kalo kita memiliki idealisme yang sangat kuat, diindonesia kita memiliki PERS kalo memang system tidak berpihak namun konsep kita lebih bagus, obral aja di MEDIA pejabat mangkir juga kalang kabut. saya yakin. MEDIA juga harus bekerja sama, jangan ditutupi.
Mahasiswa juga jangan melawan norma norma yang baik, sehingga apapun yang dilakukan oleh mahasiswa untuk membela kesejahteraan rakyat, membantu perbaikan bangsa, saya yakin RAKYAT INDONESIA akan mendukung, itu ucapan yang saya dapat dari warga" asalkan niat betul tidak melanggar norma rakyat dukung" lihat saja REFORMASI 1988. dari aksi awal mahasiswa sampai rakyat ikut turun, kenapa sekarang juga tidak bisa?? pasti bisa kawan. norma sebuah kemasyarakatan sangat perlu diperhartikan oleh mahasiswa. inshaallah rakyat mendukung.
akhir akhir ini mahasiswa sering terlibat antar fakultas di karenanaka hal hal sepele, sehingga masyarakat dan media yang membesarkannya memandang miring mahasiswa, hanya karena tidak kebagian jatah OSPEK tawuran, apa tidak memalukan hal tesebut, kalo masyarakat miring apapun yang dilakukan mahasiswa jadi miring karena sudah labeling.
yok kita bangun CITRA MAHASISWA INDONESIA yang bermatabat, KUAT, dan MANFAAT untuk masyarakat.





















