the owner of blog

Name : Muhammad Fikri Email : a_fik_ri@yahoo.co.id BACKGROUND STUDY Basic school of Negri Sudajaya Hilir II Sukabumi 1996 - 2001 Secondary high school of Negri I Sindangwangi, Majalengka 2001 - 2004 High School of Madrasah Aliyah Al-hikmah Jakarta Selatan, Bangka 2004 - 2007 Diploma syariah dan undang undang di MADIWA Perak Malaysia 2008 - 2009 Degree of Islamic Banking, SIIUC (Selangor international Islamic university college),bangi Malaysia present..

Bang Iwan Fals

Iwan Fals or Virgiawan Listanto (born September 3, 1961 in Jakarta) is an Indonesian singer and songwriter. He has released several dozen albums of mostly solo guitar-based material in a style said to be influenced by Bob Dylan. He is considered a popular singer in the country. He is known as a social observer and protest singer..

Organisasi

persatuan pelajar indonesia se malaysia, adalah organisasi aku bernaung untuk menambah sebuah pengalaman, untuk menampung semua aspirasi PPI cabang seluruh malaysia, ditugaskan sebagai mentri Kordinator membawahi bidang infokom dan hubungan international..

My favorite time

kalah atau menang tetap jadi pilihan, bravo and glory Manchester United..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

January 23, 2011

romantika khatulistiwa yang terlupa


bandara soekarno hatta, dimana awal kita meninggalkan nusantara, hirup pikuk jakarta penuh sesak
dengan jutaan manusia yang memadatinya, berjuta kenderaan turun ke jalan mengisi setiap ruang dan 
lorong ibu kota nusantara. lampu lalu lintas menjadi saksi setiap sesaknya jalanan disinari matahari
yang terik membakar kotak kotak besi yang merangkak perlahan.

gedung bertingkat berjejer tak beraturan, entah arshitek mana yang mengaturnya, pohon pohon yang kian 
menipis akibat pembukaan lahan yang kian rakus memakan semuanya. sedikit malu untuk bergerak dan angin
pun kian enggan untuk menyapanya. hiasan alam yang hanya sekadar hiasan. sudut kota kian kumuh berubah menjadi
rumah para serangga liar. sampah bertumpuk bak gunung gunung liar yang tumbuh dipadang pasir, sebentar menghilang
sebentar ada. rumah kumuh, rumah sederhana, hingga rumah yang penuh kemewahan menghiasi grigi grigi jalan
kian lama kian menipis disudutkan halaman yang tidak berbelas kasihan kepada para pengguna jalan.

tv masih menyala memberitakan semua informasi yang tidak seharusnya diberitakan,panggung panggung hiburan
tidak pernah habis mengisi waktu waktu kosong, begitu heran, begitu setress kah penduduk negri ini, hingga hiburan 
menjadi makanan sehari hari. gambar yang bergerak dimana para pencuri pencuri negara sedang tersenyum melambaikan 
tangan tanpa penyesalan. para pembunuh tertawa kegirangan bersama uang menyumbat para polisi negara. bencana alam
menjadi hiasan warta kota, entah cobaan mana yang tuhan telah berikan. hingga tangisan begitu mudah kita dengarkan
, ketidakadilan kurang diperhatikan. orang kecil jadi mangsa penindasan. 

senyum sinis para politis yang kalah bersaing padahal sama sama diperantauan, makan memakan jadi kebiasaan
saling menjatuhkan jadi tontonan.uh drama kehidupan yang kian membosan, karena si kaya makin lahap memakan
bangsa dan si miskin bekerja untuk bertahan. penyanyi jalanan mengisi nada sumbang kehidupan dengan senyuman
tanpa malu menghulurkan tangan meminta belas kasihan dari para pengguna jalan tidak akan peduli lagi tentant sebuah harga diri.kasihan kawan. panas terik dan hujan badai jadi 
hiburan karena air menggenang, menyiksa devisa negara karena kehancuran.

asongan,pedagan koran jadi pion pion para raja jahannam mengeruk sebuah keuntungan dari pungutan undian 
di beberapa perjalanan. sorak sorai para pendemo mengisi sudut jantung istana istana raja. entah berapa juta
pengharapan yang sudah di abaikan, hingga tiada jalan meminta dengan tidak hormat kepada para atasan. pengangguran
makin melambung, harga makin membumbung, rakya semakin terapung dilautan luas ekonomi, warna warna layar ke kuasaan
mengisi birunya langit yang tidak bertepi, bertempur bak para perampok laut saling menumpahkan darah.

semua kenangan mulai terlupakan saat pesawat meninggalkan bumi melepaskan semua beban. bergantilah sebuah kehidupan
dari ketidak aturan penuh dengan ketenangan, pagi begitu indah di selingi kicauan burung bersama pohon yang melambai 
menyambut pagi. perjalan tanpa hambatan karena keterautan, rasa benci menghilang karena kata tilang sudah lama
tidak didengar. menambah kecepatan jadi hiburan memacu kendaraan yang kesepeian.

radio dan televisi pun seakan bosan memberitakan kebohongan para raja raja yang kelaparan, heran penuh heran saat perbandingan
dengan nusantra, menggelang kepala terjulur lidah mencemooh khatulistiwa. keharmonisan begitu terasa pertumbuhan darah jadi hal langka
megisi lubang telinga, luar negri jadi cinta. jejalan gaji buta yang melambung mematikan niat kembali ke nusantra,
tunjangan kehidupan dan damainya persiapan menarik balik sejarah cinta dari khatulistiwa.

tahun demi tahun meninggalkan nusantara, istri pun sudah dibawa, cucu yang didamba menghiasi rumah tangga, dialek bahasa nusantara hanyut di telan badai luar negri. kemakmuran sudah terasa padahal negri tidak sekaya nusantara namun kenapa masih begitu banyak kelaparan, kemiskinan, bahkan kaum fapa merajalela. 

hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. waktu yang tidak terasa kita telah meningalkan nusantara, kampung halaman tercinta di pelupuk mata, ramah tamah sudah tidak terasa, keluarga tercinta mulai ada membayangi setiap ruang rindu didalam hati.

sayup sayup terdengar dari speaker " lusuhnya bendera di halaman rumah kita bukan jadi alasan untuk kita tinggalkan".aha
lagu yang menggugah suasana entah berapa lama aku terlupa akan romantika khatulistiwa.

LOVE U INDONESIA

January 22, 2011

jika 1 hari tersisa untuk mengisi kehidupan






suasana bumi yang tidak menentu, udara panas berubah menjadi dingin,
suhu dingin berubah menjadi panas yang tidak kepalang,globalisasi era
tubuh manusia  tidak seperrti robot yang bisa menyesuaikan dengan suhu
dengan sekedip mata,memakan waktu yang tidak sebentar sedangkan waktu datang tanpa tendeng aling
mengubah dunia, inilah ketetapan tuhan akibat ulah tangan manusia yang lupa dan alpa menjadi seorang
khalifah di muka bumi.

menunggu suhu yang tidak setia pada keadaan. saatnya tubuh menunjukan kelemahan.
terbaring membujur menunggu sembuh, hanya mata yang bermain dengan langit langit kamar
disebarang makanan sisa pagi yang tidak sempat dihabiskan. bersatu dengan obat unuk mengisi rasa sakit
jika ia datang menjelang.rasa sakit itu telah datang.

anganku mulai terbang, pikiranku melayang, sekelabat bayangan mengungah lamunan.
keringat dingin mulai bercucuran, dingin menggiggil kembali terasa, rayuan kepada tuhan
kembali menghiasi bibir pucat pasi menahan sakit. rayuan untuk memanjangkan kehidupan
rayuan untuk segera dihilangkan. kesombongan yang dulu hinggap harus ditepis dengan rasa sakit
cobaan dari tuhan. perlahan menipis takut kematian itu datang.

bayangan malaikat ijaril pencabut nyawa semakin terasa mendekat, setiap denyutan rasa sakit
menjadi penguat rasa takut, denyutannya seakan tanda tanda kita akan dikembalikannya. setiap denyutannya
menjadi jarak tempuh waktu memutar putaran waktu, setiap denyut menjadi menit penanda waktu semakin senja.
segunung dosa dan sejuta alpa menjadi racun yang mendera rasa, setiap tasbih dibaca menjadi pelipur lara
setitik embun disudut mata berharap jadi penebus dosa.

sedikit kata ingin keluar dari bibir yang dulu penuh manja memainkan kata, segumpal hati yang dulu
bangga dengan setiap kata, benci dan iri menjadi aliran darah yang memacu hati untuk
kembali bekerja.menyerah dan pasrah tanda melemahnya kehidupan dan semangat untuk bertahan.

seutas kata lahir dari seorang hamba" apapun yang terjadi live must go on". menjadi cambuk penyemangat,
menjadi obat penawar penyakit yang tidak kunjung reda berharap untuk bangkit dari keterpurukan. mengingatkan bahwa
hidup kita lebih berharga, untuk meruntuhkan alpa yang tidak reda, untuk menggusur setiap dosa yang tidak ku lupa.

terima kasih untuk sebuah kata yang tak kan lupa bahwa hidup yang penuh semangat lebih berharga dengan usaha, bukan mengharap
surga dengan terbaring menanti masa.

dan jika 1 hari tersisa menunggu kematian yang akan tiba, berjanji untuk berusaha mengubah dunia,
jika tidak mampu mengubahnya dengan tanganmu, maka ubahlah dunia dengan kata kata.
dan jika 1 hari tersisa untukmu, maka yakinlah pengabdianmu dengan tuhan tidak kau lupa
dan jika 1 hari tersisa,tertawa lah dengan bahagia. dan yakin tuhan sedang menantimu di surga

January 15, 2011

TIME TO CHANGE


2010-09-25 15:48:42



TIME TO CHANGE
Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya. Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena harta yang dimilikinya, namun karena arah yang benar dalam usaha dan kehidupannya; tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya, sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi. Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah. Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar .
Jika kita cenderung mengalami kemerosotan dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam berpikir harus kita ubah dengan kreativitas yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi penuh dengan aktivitas, detik demi detik. Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah. Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat kehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!
Bagaimana memulainya, mulailah dengan tersenyum, karena ternyata energi senyuman itu mampu membuat sebuah perubahan yang dahsyat, maka wajarlah kalau Rosulullah bilang " Senyumanmu kepada Saudaramu itu adalah sedekah ", seperti kisah dahsyat dibawah ini :
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah
saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada
tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.
Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya
adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada
setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin
dan kering.

Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan
meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Ketika saya berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki gelandangan yang sangat dekil!

Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih
pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum"
kearah saya. Gelandangan ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung
beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya
'tugas' yang diberikan oleh dosen saya.

Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental ( maaf - idiot ), dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya
pesan, saya persilahkan kedua Gelandangani ini untuk memesan duluan.

Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona." Ternyata dari recehan yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka .

Aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu. Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku
beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat
duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang
mengamati mereka.

Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket lagi makan pagi - diluar pesanan saya - dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki gelandangan itu untuk beristirahat.

Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah
ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."

Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu sayapun ingin sekali merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan
mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka.

Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya
sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! "

Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami
telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan
meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu
persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan oleh-NYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak
meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu,
dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung
menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami.

Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya
lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang
tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini
ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan.

Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.

Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya
dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya .

"Tersenyumlah dengan "HATI"-mu, dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."



Mari kita senyumkan mereka dengan SEDEKAH bersama Rumah Yatim Indonesia

MEMBELI CINTA

Ryi Tiga Enam December 4, 2010 at 10:01am Reply • Report


Aisyah r.a berkata bahwa beliau pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda," Apabila harta kekayaan tidak terdapat sedekah sama sekali, maka ia akan membinasakannya".

Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dicintai Allah SWT, terfikirkah oleh kita bahwa segala harta kekayaan yang kita kumpulkan sedikit demi sedikit hingga kemudian membukit, demikian juga segala jabatan dan kekuasaan yang dalam genggaman kita saat ini dan esok, akan musnah dalam sekejab diluar prediksi kita, sebabnya kelihatannya sepele KARENA KITA LUPA SEDEKAH.

Dikisahkan, seorang bangsawan mempunyai seorang pembantu setia yang telah bekerja padanya sedari kecil. Pembantu itu adalah anak yatim piatu terlantar yang dipungut oleh ayahnya di suatu tempat. Sedangkan si bangsawan adalah orang yang hidup berkelimpahan harta, gemar berfoya-foya, namun tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya yang miskin dan menderita.

Suatu hari, si majikan memberi tugas kepada si pembantu tersebut untuk pergi ke luar kota menagih utang. Sebelumnya, dengan nada pongah dia berpesan, “Pembantuku, setelah Kamu berhasil menagih semua uang itu, pergilah berkeliling kota untuk mencari dan membelikan barang yang belum aku miliki.”

Di dalam hati, si bangsawan tertawa geli. Sebab ide menugaskan si pembantu untuk mencari dan membelikan barang yang belum dipunyai, sebenarnya bertujuan untuk mempermainkan pembantunya demi menyombongkan dirinya sendiri. Hal itu dilakukan karena dia tahu bahwa di rumahnya yang indah dan dipenuhi dengan kekayaan yang berlimpah itu, tidak ada suatu barang berharga apapun yang tidak dimilikinya.

“Biarkan saja dia pusing dan kecapekan berjalan mencarikan barang buatku hahaha”. Serunya sambil tertawa-tawa dalam hati, membayangkan pembantunya akan frustasi.

Beberapa hari kemudian, saat pembantunya pulang, si bangsawan menyambutnya dengan antusias. Ia ingin tahu barang apa yang berhasil di beli oleh pembantunya. Tetapi alangkah, kaget dan marah ketika tahu bahwa uang yang berhasil ditagih, dihabiskan si pembantu dengan memberikan barang-barang kepada orang-orang miskin di sana. Tanpa mau mendengar alasannya, si pembantu dihukum cambuk. Kemudian ia juga dipotong gajinya, dan sejak saat itu, si bangsawan memperlakukan pembantu tersebut dengan kasar dan penuh makian.

Tiba suatu ketika, terjadi bencana alam yang luar biasa di sana. Seluruh harta si bangsawan musnah dan dia pun jatuh bangkrut. Karena musibah yang memporak-porandakan desa itu, kemudian si bangsawan memutuskan untuk pergi ke kota lain guna mencari kehidupan baru. Sementara, sang pembantu yang sering dicacinya, tetap setia mengikutinya.

Berhari-hari kemudian, setibanya mereka di sebuah kota, penduduk di sana menyambut mereka dengan baik dan ramah. Bahkan, banyak di antara mereka memberi makan dan tumpangan. Mendapat perlakuan yang sangat ramah tersebut, si bangsawan keheranan. Ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu. Lantas, ia pun bertanya kepada si pembantu.

Pembantu itu pun kemudian memberi penjelasan, “Tuanku, saya pernah kemari beberapa waktu lalu. Tuan pasti ingat, sewaktu memberi tugas kepada saya untuk memberikan barang yang belum Tuan miliki dari semua uang hasil tagihan. Uang itu telah saya belikan cinta kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan saat itu. Sekarang, giliran merekalah yang menolong kita saat ini. Waktu itu Tuan telah punya semua barang, hanya satu barang yang Tuan belum miliki, yaitu cinta. Maka, waktu itu saya membelikanya untuk Tuan. Dan cinta itulah yang saat ini memberi kehidupan baru kepada kita. Semoga Tuan memahami dan tidak marah lagi atas tindakan saya waktu itu.”

Dengan mata berkaca-kaca, si bangsawan kemudian memeluk pembantu setianya itu. Ia pun berucap, “Sekarang aku baru sadar, aku adalah seorang kaya yang miskin… Miskin cinta, miskin perhatian pada orang lain. Terima kasih Sahabat… Maafkan aku. Aku telah memperlakukanmu dengan semena-mena. Padahal Engkau telah membelikan cinta yang tidak aku miliki. Sekarang, justru cinta itulah yang menolong kita untuk memulai kehidupan baru.”


Sahabat, Kita hidup di dunia ini tidak sendiri, namun saling bergantung satu sama lain. Kita sangat membutuhkan orang lain agar hidup kita tidak menjadi kaku dan monoton. Disadari atau tidak, manusia secara alami memiliki keterkaitan satu sama lain. Karena itu, apa yang kita lakukan pada orang lain dan apa yang kita perbuat saat ini, bisa memberi dampak yang terkadang tidak kita sangka di masa mendang.

Karena itu, apapun yang kita lakukan saat ini, harus kita pikirkan bagaimana pengaruhnya bagi orang lalin. Jika kita menebar kebaikan, niscaya kita pun akan mendapatkan balasan kebaikan itu. Memang, kadang tidak secara langsung. Kadang, balasan itu hadir saat kita sedang benar-benar membutuhkan.

Mari, kita asah naluri dan nurani kita agar makin terbiasa membantu orang lain. Dengan begitu, kita telah menanam banyak benih cinta yang buahnya kelak akan membawa kita pada kebahagiaan yang sesungguhnya.

murahnya harga sebuah keislaman

microphone masih menderu deru dari kejauahan. perlahan tapi panas menembusi telinga...aku berdiri sebagai orang bodoh yang tidak tahu agama, aku berdiri bak seorang tentara menerima tugas dari sang jendral, mulutku kelu saat aku melihatnya, hatiku bisu saat aku mulai menghampirinya. keilmuan ku tidak pantas untuk membiarkannya berbicara. ilmu ku hanya sebatas dunia. jikalau ilmu tentang akhirku sebesar gunung pasti aku hampiri dan berdebat tentang sebuah kisah, dan jikalau ilmu akhiratku mampu merubah dunia. pasti aku akan lakukannya...tapi..itu hanya sebuah pengandain..

entah mengapa kata kata ini biasa kudengar menjelang kelulusannku,,,""dasar kafir"."dasar munafik" dasar calong penghuni neraka"...bau neraka" makin giat mengunjungi telingaku. hatiku kembali resah merenungi setiap kata kata ini. adakah ini pernah diajarkan oleh Baginda Nabi,,apakah ini tertulis dalam Alqur'an...dan setiap pertanyaan ini menambah kebingunganku. aku yakin dengan  kebodohanku tidak mampu menjawab setiap pertanyaan pertanyaan. namun hatiku ingin tahu apa yang sebenarnya....

lidah mudah sekali untuk mengatakan kata kata tadi, hingga jutaan kata mampu terurai dan menyiksa setiap orang mulai belajar tentang agama, larut dalam kata kata kebencian penghormatan terhadap orang yang berlabel agama meluncur dalam tangga urutan penghormatan..apakah islam se ex-trem ini...owh tuhan berilah hamba kemampuan tentang itu untuk aku menjawabnya..

owh tuhan adakah semurah itu sebuah keislaman,, sehingga orang dengan mudah mengatakan bahwa sodara semuslim dia kafir. owh tuhan adakah sebuah keimanan hancur dengan kata munafik,,sehingga orang berlari dari mencari ilmu keakhiratan karena kebencian yang dibuat dalam waktu sekelip mata.

Yaallah berilah kepada kami kefahaman tentang agama islam secara utuh,,sehingga agama kami menjadi rujukan dan tauladan bagi setiap insan....amin

January 11, 2011

matahari cinta

matahari cinta

sesaat lamunanku melayang keangkasa dimana bayang bayang senyuman pereda sakit,penumbuh semangat,
penambah energi dikala malam hari menyambut terang sinaran siang hari. jauh melintasi alam
imaginasi yang tidak bertepi. bayang bayang kenangan dalam rimba hutan hujan yang tak pernah berhenti
melindungi dan menyuburkan pohon yang rela tumbuh di sekitarnya.

entah berapa lama aku melamun, suasana riang berubah mengarah melankolik saat kupandangi sisa sisa kenangan
bersama sang matahari cinta dari surga. sekeping hati pun berlari merubah arah putaran hingga 360 derajat
menuju sinergi. merubah batu hati menjadi tanah liat yang begitu mudah dirubah suasana sang pencetak.
itulah hati para anak adam yang telah lahir disirami adzan di pupuk kasih sayang sang pangeran cinta tumbuh
menegak menantang lagit menghujam kedalam bumi menapaki gravitasi.

entah berapa luka yang telah kita hujamkan kepadanya, entah berapa kata dusta yang sengaja bagikan
menjadikan makanan penyambut kebingungan, entah berapa hujatan dan kata malas menampar kasih sayang,
entah sikap tunggang lagang bak serdadu yang memenangkan perang dan dia menjadi budak yang penuh keridhoan harus
menerima segala perintah tuan.yang aku herankan beliau membalasnya dengan senyuman bahkan nasehat untuk kita
tumbuh kembang menantang masa hadapan.

aku berfikir lagi sudah berapa lama kasih sayangnya mengakar dalam segumpal hati yang penuh keikhlasan,
hingga budi pekerti sebagian sajian kami dikala kecil. ku fikir sudah berapa banyak airmata yang kau teteskan
di kala sang buah hati menantang Ilahi, di kala sang buah hati berubah menjadi setan durjana, berkawan dengan
kesenangan duniawi yang indah sebelah mata, bui, bahkan hukuman mahkamah untuk sang buah hati menetap dalam
ruang kecil penuh dengan duri duri yang ingin menjadi mawar merah. sempat engkau bawakan makanan kesukaan
yang bahkan engkau pun tidak pernah memakannya demi gigi kecil dan keriangan sang buah hati itu sudah jadi pengganti

sayup sayup kalam tuhan sampai ke dalam telinga kami yang sempat tuli. tuhan memuliakan dirimu hingga sempat ia
tuangkan dalam kitab suci bahkan nabi pun membawa kalam itu untuk umat nikmati " bahwa surga itu ada ditelapak kakimu"
sejarah Lukman pun menjadi ibrah untuk ditauladani betapa engkau adalah matahari yang selalu dinanti. bahkan tuhan memberikan
jaminan jika dirimu ridho maka tuhanpun ridho.

tetapi, aku juga dengar dengan mata hati yang baru sedikit terbuka, bahwa sang buah hati akan menyeretmu ke dalam
panasnya neraka, karena kau lalai mengajarkan kepada kami,, hati nuraniku menjawab salah apa dirimu, kurang apa dirimu,
hingga kami menggiringmu mengikuti langkah menuju tempat yang dibenci. tuhan memang adil " bahwa orang tuamu lah yang membawa
dirimu kedalam agama yahudi nasrani dan majusi" owh. kemuliannya hilang kehormatannya berkurang karena ia berada
disebrang jalan. inginku menggapainya untuk sebaris bersama namun apalah tuhan " hidaya itu datangny dari padamu"
sesungguhnya kami tidak akan mampu mebawa hidayah kedalam pelupuk mata hatinya, jika Engkau tidak mengijinkan"

namun, masih layak kita memanggil matahari, yang sinarnya selalu dinanti, hangatkan bumi kami seakan pelukan yang
tak pernah lepas. panas amarahnya hanya sesaat tuhan, karena esok aku masih menanti. sang kecil pun begitu takut dikala malam
datang menhampiri karena terangnya sudah berlalu, aku tidak ingin sepeti itu tuhan, aku takut tidak sempat berbakti
setelah beliau kembali.

"Ya allah ampunilah mereka dan sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil"..amin

jarak dan waktu memisahkan cinta, teknologi manusia menyatukan kembali yang sempat tertunda beberapa waktu, namun apalah daya
seakan kawanku lebih berharga dari MU wahai matahariku, pekerjaanku kian lama mengikis rasa rindu hingga alfa mengabarimu bahwa
diriku dalam keadaan sehat.aku yakin dirimu memikirkan diriku entah kemana anak ini bersembunyi dari cahayamu. namun kuyakin bahwa
doa mu selalu mengaliri di sanubraiku hingga ketenangan selalu menyertaiku.

aku tidak berjanji akan mengganti sinarmu, aku tidak berjanji aku tidak menyeretmu ke dalam neraka, aku pun tidak bisa berjanji
untuk membawamu ke surga wahai bunda dan ayahanda. tapi hanya satu yang ananda bisa buat tetap tumbuh menatap langit hingga sinarmu
menjadi salah satu unsur potosintesis anakmu untuk selalu berbuah kebaikan. menyerap sinarmu untuk semangat melanjutkan kehidupan
..
....

dari anandamu,,,special untuk ayah dan bunda...love u all

January 08, 2011

never give up on the story

Disini ada sebuah kisah dari seorang ibu, Ibu Novi Setyo Rini yang mengingatkan mengapa kita harus pantang menyerah sebelum mencapai tujuan, baik itu dalam tujuan kecil maupun tujuan besar.



JUDUL CERITA : FALSAFAH PEDAGANG BAKSO

Hari ini aku mengalami kejadian yang mengingatkanku pada falsafah pedagang bakso...

Sebelum aku lanjutkan, agar tidak terjadi salah tafsir, aku perjelas "pedagang bakso" di sini adalah tokoh representatif yang mewakili seluruh pedagang (istilah kerennya: pekerja nonformal) yang menawarkan dagangan/jasanya yang mendorong gerobaknya atau memikul dagangannya (bisa juga mengayuh sepedanya) berkeliling keluar masuk kampung (bisa termasuk pedagang mie ayam, siomay, sales, dll), bukan yang mangkal di warung-warung ya...

Ceritanya begini...

Hari ini, jam 09.45 aku buru-buru keluar dari SMP tempatku mengajar di Kebumen, karena jam 10.25 aku harus mengajar di sekolah keduaku di Karanganyar. Waktuku sempit, harus pulang dulu ke rumah naik balikin sepeda, jalan nyegat angkot dst. Padahal waktu tempuh angkot sekitar 25 - 35 menit. Apalagi pada jam-jam tidak sibuk begini, angkot pastilah berjalan pelan karena sambil mencari penumpang. Tapi, alhamdulillah aku belum pernah terlambat.

Angkot 1 datang. Seperti dugaanku, angkot berjalan pelan. Dan seperti naik mobil pribadi, hanya aku satu-satunya penumpang angkot itu. Aku sempat berdoa agar ada penumpang lain naik. Kasihan, masa' untuk mengantarkanku seorang sejauh itu Pak Sopir dan keneknya hanya mendapat Rp 2000,00? Lagipula syerem juga kan, menjadi satu-satunya perempuan bersama dua pria asing. Kadang pikiran aneh melintas, kalau supirnya ngawur, ngebut, membawaku ke daerah asing dan... dan... TIDAAAAK!!! (Hi.3x Parno banget yach?). Tapi untunglah, Allah melindungiku.

Hingga akhirnya... Pak Sopir tak tahan lagi. Karena tak jua mendapatkan tambahan penumpang, setelah menempuh dua pertiga perjalananku, dia menurunkanku. Aku harus naik angkot berikutnya. Tapi untungnya, aku tak perlu membayar lagi karena kenek angkot 1 memberikan Rp 1.000,00 kepada kenek angkot 2.

Pada sisa sepertiga perjalananku, angkot 2 mendapat tambahan 5 penumpang. Aku berpikir... Seandainya Pak Sopir 1 sabar sedikit lagi, ia akan mendapatkan penumpang. Tapi aku sadar, rizki tiap orang sudah diatur Yang Maha Kuasa, tapi juga tak akan datang begitu saja tanpa kita mengusahakannya.

Tiba-tiba aku teringat Falsafah Pedagang Bakso... Pedagang bakso tidak pernah menyerah berusaha. Meski ia tidak mendapat pembeli, ia tidak putus asa. Dia terus mendorong gerobak baksonya, dengan harapan ada pembeli di ujung jalan di depannya. Kalaupun tidak ada, ia akan terus mendorong gerobak baksonya dengan harapan yang sama, barangkali di depan sana, barangkali di depan sana... Hingga tak terasa jarak yng ditempuhnya sudah berpuluh-puluh kilometer...

Begitu jualah hendaknya kita sebagai manusia. Jangan pernah menyerah. Kalaupun apa yang kita harapkan belum terpenuhi, tetaplah berusaha karena siapa tahu, apa yang kita harapkan sudah menanti di depan kita. Terkadang hanya masalah waktu sebagai penguji kesabaran kita.

THERE'S A TIME FOR EVERYTHING...
Segala sesuatu ada waktunya
Semua akan terasa indah pada waktunya

ayo ikhwah fillah berjuang tanpa letih untuk meraih ridha Illahi...
salam perjuangan,
wassalamualaikum.wr.wb

January 07, 2011

DAHSYATNYA ENERGI MAAF

Ryi Tiga Enam December 30, 2010 at 11:59am Reply • Report
”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” (QS. An-Nuur [24]: 22).

Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang diberkahi Allah SWT, kita semua diberikan kesempatan hidup dengan waktu yang amat terbatas, dalam perjalanan hidup kita memiliki menuju 2 Visi, Sukses Dunia dan Sukses Akhirat, perjalanan meraih 2 sukses tersebut akan terasa ringan dan menyenangkan jika kita tidak sibuk mengumpulkan beban-beban berat yang harus kita pikul,

Minggu siang, 8 April 2001 di Augusta National Golf Club Georgia, Amerika Serikat, Tiger Woods, Pegolf yang saat itu berusia 25 tahun, menyelesaikan hole ke-18 dengan mengayunkan putter-nya dari jarak 5 meter dan masuk sempurna! Dan para penonton berteriak histeris, “Tiger! Tiger!” melalui kemenangannya ini Tiger Woods mencapai prestasi yang luar biasa. Dalam jangka waktu setahun ia telah meraih juara dari empat pertandingan yang amat bergengsi didunia golf internasional.

Ayahnya berkata,”Ketekunan berlatih, tekad kuat untuk meraih kemenangan, tabah mengatasi kekalahan merupakan ciri-ciri Tiger Woods.” Walaupun mengalami diskriminasi dibeberapa klub golf, namun Ayahnya berpesan secara arif “Jangan sampai kau sakit hati dan memupuk dendam. Kau harus mengasihani orang-orang yang masih rasialis.”

Disepanjang perjalanan karier dan bisnis, tidak dapat dipungkiri bahwa kita harus berhadapan dengan berbagai jenis kepribadian manusia. Roberta Cava, dalam bukunya Dealing with Difficult People, menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang berpotensi menyulitkan kita, yaitu:

1. Mereka yang sering membuat kita emosional.
2. Mereka yang membuat kita terpaksa melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak kita ingin lakukan.
3. Mereka yang mencegah atau menghalangi kita untuk melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan.
4. Mereka yang suka menimbulkan perasaan bersalah jika kita tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya.
5. Mereka yang suka menimbulkan perasaan-perasaan negative terhadap kita seperti frustasi, marah, minder, iri, depresi, dan sebagainya.
6. Mereka yang selalu menggunakan kekerasan dan memanipulasi untuk mencapai tujuannnya.


Kita tidak mungkin dapat mengendalikan sikap orang-orang tersebut. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah mereka agar tidak berbuat negative. Namun, kita bisa mengelola hati kita. Daripada sibuk menyimpan kekesalan, dendam, dan amarah yang jelas-jelas tidak berguna, bukankah lebih baik jika kita berpikir tentang cara agar kita dapat menaklukan musuh tanpa harus bertempur? Ingatlah bahwa tak ada yang lebih hebat yang dapat menghambat kebahagiaan kita daripada rasa benci, marah, dan kesal.

Tidaklah penting apa yang dilakukan seseorang terhadap kita atau besarnya kesalahan mereka. Jika kita tidak memaafkannya, kitalah yang akan menanggung akibatnya. Memaafkan dan mengampuni orang lain membebaskan kita dari kelumpuhan hidup.

Menyimpan rasa dendam dan amarah memboroskan tenaga dan energi yang dapat kita arahkan menuju kebahagiaan. Jika kita rela memaafkan, kita dapat menyumbang lebih banyak pada kehidupan dan merasa bahagia terhadap diri sendiri dan orang lain.

Pengampunan itu menyembuhkan. Pengampunan itu membuka hati kita, membebaskan emosi-emosi kita, melepaskan energi yang tersumbat didalam tubuh, dan membiarkan dya hidup mengalir bebas.

Mengampuni dan melupakan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tindakan ini diperlukan kerendahan dan kebesaran hati. Namun, itulah satu-satunya cara untuk menempuh jalan menuju kebahagiaan dan kesuksesan sejati.

Sahabat, Hidup ini akan semakin terasa sangat singkat kalau hanya untuk Membenci, tidak satupun diantara kita yang paling sempurna dan paling suci, mari kita maafkan ayah ibu kita, anak-anak kita, suami kita, istri kita, saudara-saudara kita, bos kita, karyawan kita, pembantu kita, teman dan sahabat kita. ada banyak cara memberi dan meminta maaf, jika kita masih malu dan ragu bertemu, via SMS dan FB bisa menjadi pendahuluannya.

”Maafkanlah mereka dan lapangkan dada, sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan (terhadap yang melakukan kesalahan kepadanya)” (QS. Al-Ma‘idah [5]: 13). Baca juga QS Al-Baqarah (2): 109, dan Al-Nûr (24): 22.

Rasullulah Saw memberikan bimbingan, “Carilah alasan untuk memaafkan saudaramu walau hingga 70 alasan.” Seorang murid bertanya kepada gurunya, Imam Hasan Al-Basri, “Mengapa Rasullah menyuruh kita mencari 70 alasan untuk memaafkan?”. Jawab Hasan Basri, “Itu menunjukkan pentingnya memaafkan. Sebelum kita sampai pada 70 alasan kita belum bisa memaafkan, kita harus bersedih karena memiliki hati sekeras batu

January 06, 2011

ibu

saat surga itu begitu tenangnya,
sehingga suara dari bumi dapat terdengar
dan sang anak dengan suara lirih bertanya

"tuhan,jika harus saya pergi sekarang
bisakah engkau memberitahu
siapa nama malaikat dirumahku nanti?

tuhan pun menjawab " kamu dapat memanggil malaikatmu...ibu "

kenanglah ibu yang menyayangimu

untuk ibu yang selalu meneteskan air mata
ketika aku pergi..

ingatkah engkau,
ketika ibumu rela tidur tanpa selimut
demi melihatmu, tidur nyenyak
dengan dua selimut membalut tubuhmu??

ingatkah engkau ketika jemari ibu
mengusap lembut kepalamu??
dan ingatkah engkau ketika air mata
menetes dari mata ibumu
ketika ia melihatmu terbaring sakit??

sesekali jenguklah ibumu
yang selalu menantikan kepulanganmu dirumah
tempat kau dilahirkan
kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu
rindu akan senyumanmu

simpanlah sejenak
kesibukan - kesibukan duniawi yang selalu membuatmu
lupa untuk pulang
segeralah jenguk ibumu
yang berdiri menantimu didepan pintu
bahkan sampai malampun kian larut

jangan biarkan engkau kehilangan
saat saat yang akan kau rindukan di masa datang
ketika ibu telah tiada

tak ada lagi yang berdiri
didepan pintu menyambut kita
tak ada lagi senyuman indah
tanda bahagia,

yang ada hanyalah kamar kosong
tiada penghuni
yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya
tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi
untukmu makan
tak akan ada lagi yang rela merawatmu
sampai larut malam ketika engkau sakit..
tak ada lagi dan tak akan ada lagi
 yang meneteskan air matamu dan mendoakanmu
disetiap hembusan nafasnya

kembalilah segera
pelukan ibu yang selalu menyayangimu..

ciumlah kaki ibu
yang selalu merinduanmu
dan berikanlah yang terbaik
diakhir hayatnya,

sahabt berdoalah untuk kesehatannya
dan rasakan pelukan
cinta dan kasih sayangnya
jangan biarkan engkau
menyesal di masa datang
kembalilah pada ibu yang selalu menyayangimu
kenanglah semua - cinta dan kasih sayangnya
ibu maafkan aku
sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas
dan terima kasih ku untukmu

dari ananda mu (fickrey)

kuburan itu bernama "KUIS"

keangkuhan menapaki kokohnya blok blok buatan tangan manusia
hanya arsitek- arsitek dan para pewaris rencana pembangunan lebih arif mensikapi
betapa berfoya foya nya untuk hal itu.

nada - nada penuh ketakutan menggerayangi jasad yang bernama mahasiswa
atau kemalasan melanda bak sang beruang yang menghabiskan masa untuk menuai hasil di musim panas.
raga pencari keimanan hanya menaungi rumah suci dan hanya bermimpi untuk sendiri. atau pun mereka mencoba
berlari mengajak sang lalat untuk datang menggerabungi, namun kau hadiahkan sebuah pemukul
sehingga lalat pun ingin berlari menjauh.

bunga bunga yang tertutup menghiasi tanah luas tumbuh bermacam macam pohon keangkuhan
hanya menebarkan wangi wangian mistik yang menggugah sanubari hanya jasad yang sudah mati mampu
menghisapnya. wangi wangian busuk tak bisa kami hindari karena saat ia di bawa keluar dari pemakaman
hanya wangi itu yang boleh ia persembahkan, mengetuk manusia manusia yang lalai ingin selalu menjauhinya
dan hanya menghisap madu setelah habis mati di makan cacing tanah membusuk mendiami bumi.

syetan - syetan bersama hantu bekerja sama menakuti jiwa raga yang siap bangkit menatap langit.
yang siap berdiri diatas kaki, tidak satupun yang berani karena dalam hatinya sudah dihiasi ketakutan.
betapa ruginya, padahal kitab suci sudah mengajarkan ajian ajian untuk mengusir mereka, kemenyan - kemenyan mulai mewarani udara jernih
memanggil syetan untuk segera datang dan menghentikan setiap langkah kami.

kesunyian melanda, ketakuan melanda, siang datang kembali ramai datang untuk menziarahi tanpa berfikri
bahwa ziarah adalah untuk mengingatkan kematian sudah mendekat, ziarah adalah cambuk dimana kita harus memikirkan diri
bahwa suatu hari ini kita akan berbaring tanpa orang peduli.

sang dukun pun selalu membakar kemenyan kemenyan pemanggil arwah mahasiswa untuk selalu mengikuti syarat - syarat untuk hidup dibumi.
owh itulah kampusku, hanya sunyi senyap bak kuburan, hanya ada tangisan berasa ditinggalkan, dan hanya tawa bahagia bahwa kita sudah dibesarkan,
sungguh sia sia.

kami ingin datang sebagai kontraktor yang ingin memanfatkan tanah kosong untuk kami hidupkan, bersama aliran kitab suci yang membasahi setiap malam
sehingga sang mayat tidak lagi berasa sepi, dan sang malaikat munkar nakir pun tidak jadi menyiksa karena transfer amal setiap anak anak berbakti.
sang hantu berlari karena kita mempunyai ajian ajian dalam hati.

sang rumah suci pun bak gaungnya gunung gunung saat suara kita memantulkan sehingga setiap orang akan merasa di hargai, setiap keindahan gaungnya menjadi
penyemangat untuk melangkah lebih tinggi, gaungnya menjadi penghibur di kala kami sepi..

owh tuhan ampuni kami...biarkan kami meraih mimpi....ameen

January 03, 2011

3 nama itu??

usiaku kini menjelang matang bak buahan buahan yang harus segera di petik kalu tidak busuk di hakis udara malam dan panasnya siang, di lahap binatang kelaparan. kata cinta itu pun kian memanaskan otakku untuk segera memasuki jenjang itu,

kuperhatikan pasangan yang bermesra mesraan di hadapnku, sungguh romantika dunia yang berbeda dari hidupku, seakan dunia milik berdua, orang lain hanya penghibur dikala sepi. uh iri yang tidak berlebihan,karena usiaku sudah matang

keringat dingin mengucur mengringi suara keraguan raguan yang kurangkai saat diplomasi dengan sang juragan (ayahku), lega rasanya saat kata itu sudah kulewatkan dalam gerak bibirku " ayah boleh kah aku melanjutkan jenjang menjadi pernikahan?.."

masa percobaan dengan hakim kehidupanku, dakwaan dari sang pembela menaikana semangatku untuk terus mendesak sang hakim meberik keputusan " kata selesaikan kuliha dulu " menjadi bahan runding untuk dinaikan kemahkamah lamunanku,, masih lajang...

perlahan waktu menggeser suasan hati sang hakim. aku beranikan ajukan saksi saksi untuk membawaku dalam mimpi indahnya pernikahan, mulai dari orang local sampai orang luar negri aku coba..

3 nama itu jadi pilihanku, 3 nama itu yang akan membuatku statusku menjadi ABI, 3 nama itu semoga menjadi pendampingku...amin kupanjatkan.