Hari berganti
Detik berdentang berlari meraih mimpi
Perlahan-lahan namun begitu berharga
Menyesal jika telah hilang
Kembalipun begitu dinanti
hijau menguning dalam ikatan kehidupan
beradu dengan fatamorgana mimpi
terbuai isi perut bumi
terabaikan ILahi yang memberi
syetan menyusup kedalam hati
begitu lembut mengiris keimanan
rongrongan nafsu melawan nurani
menimbun hati kembali mati
pantaslah,bencana datang silih berganti
tsunami, banjir, longsor tak terbendung lagi
agar kita ingat tempat kembali
betapa jauhnya kita dari ILAHi
sukabumi, 23 maret 2010










0 comments:
Post a Comment