December 10, 2010

islam bebrbicara seni

ketika tawa diartikan ketidak khusuan ketika khusuan dan serius dalam beragama diidentikan dengan ketidakriangan, ketika sikap keberagamaan umat tergelincir dalam extremitas, antara yang berlebihan dan yang menyepelekan, antara keterlalu tegangan dan senda gurau yang keluar batas, dan antara sikap sikap extrem serupa itu yang lain.  apa yang terjadi ketika itu???? tidak lain tidak bukan hilangnya tuah islam yang terletak pada keseimbangan ajarannya yang unik. pada saat itu umat islam akan kehilangan kemampuan untuk menjalankan fungsi sebagai rahamtan lil alamin  semua itu adalah fenomena kekinikinian, sama sekali kekinikinian.  ia, sikap sikap extrem itu, tidak kita jumpai pada masa awal awal islam, kecuali pasti rasulullah akan segera menegurnya. beliau akan mengembalikan ajaran agama kepada orisinalalitas yang senantiasa berpihak kepada pada equilibrium dalam aspek kehidupan. disuruhnya sahabat yang berniat puasa terus menerus untuk tidak puasa disebagian hari, disuruhnya salah sebagian dari mereka yang bermaksud memenuhi seluruh umurnya dengan ibadah untuk menemui istrinya di sebagian waktu, pada alllah ada hak atas dirimu, pada istrimu ada hak atas dirimu, dan untuk dirimu sendiri pun ada hak yang harus kau tunaikan...demikian sabda rasulullah saw
kalau saja anda tahu betapa kocak dan "keterlaluannya" nua'iman yang ahli badar itu disaat menyembelih unta tamu rasulullah, namun rasul sendiri tidak lantas marah, dan mengganti harga unta tersebut.kalau saja tahu betapa cerdasnya ali ketika dalam satu majelis beliau
nyeletuk ya allah,'' yah... rasulullah makan kurmanya banyak sekali" (sebelum itu dia memindahkan biji kurmanya kehadapan rasul). dan lihatlah, 
betapa lebih cerdasnya rasulullah, ketika dengan selera humor yang tinggi beliau menimpali,"ali lebih banyak lagi...bijinya sekalian dia makan!.. 
hingga umar yang terkenal garang itu juga tidak meninggalkan humor dalam kesehariannya suatu saat dia berkata dihadapn budak perempuannya," aku diciptakan oleh tuhaannya kemulian, sedangkan  kamu diciptakan oleh tuhannya kehinaan."begitu raut muka si budak menujukan ketidakterimaan, umat buru buru mengajukan pertanyaan"memangnya ada tuhan kemulian dan kehinaan kecuali allah?
sekali lagi kalau saja kita mencemati semua riwayat tersebut, niscaya tidak akan ada fenomena kekeruhan muka karena atas nama keseriusan agama,. tidak ada perilaku membenci keindahan dan kesenangan dunia atas nama zuhud. sebagaimana ditampilakan oleh dai sekarang ini. demikianlah sesungguhnya wilayah ajaran islam dan sikap keislaman itu membentang dari ufuk yang paling lucu hingga ufuk seberang yang sarat
dengan keseriusan  dari asyik masyuk ibadah kepada allah, sehingga tusukan pun seakan tiada terasa-hingga romantisnya hubungan sepasang suami istri  dan dari heroisme di gegap gempita pertempuran hingga sikap bijak penuh pertimbangan diladang dakwah.

kita sama sekali tidak diperkenankan menghalalhkan apaupun yang diharamkan oleh allah sebagaimana kita dilarang untuk menghalakan apa yang diharamkan oleh allah, bobot dosanya keduanya adalha sama. karena menghalalkan dan mengharamkan adalah hak progratif allah

diambil dari buku islam bicara seni karya DR YUSUF QARDHAWI...

0 comments:

Post a Comment