3 tahun tanpa terasa, hanya beberapa bukti peninggalanku yang tidak berarti ditiup angin pun entah kemana, larut di bawa air hujan. setiap jengkal yang aku lewati hanya menjadi ironi, negosiasi kehidupan hancur dilahap para diplomat ulung, dimanakah diriku??. seakan hanut di telan bumi berjuta asa hanya menjadi tragedi yang melumpuhkan semangat perjuangan ini.
oh,,sinaran itu sudah menghampirimu kawan, kini peluang itu datang kawan, kini udara kebebasan itu sudah kau hirup dalam hidupmu. akankah kau sia siakan, padahal dirimu memerlukannya untuk menikmati kehidupan, padahal dirimu memerlukan untuk selalu berada diatas jalan yang benar, hingga perjuangan ini terus hidup hingga akhir menutup zaman kehidupan.
namun kawan, tanpa aku sadari keilmuanku tentang sebuah perjuangan hanya secuil yang mengisis rongga rongga kepalaku, hanya sebutir dari jutaan pasir ilmu yang disimpan, egomu kau mulai tampakan padahal kau tidak memerlukanya, kata kata mu ibarat kawat berduri yang siap melukai siapapun, ibarat cambuk yang siap mencambuk siapapun yang datang, kata kata itu kau gunakan untuk menutupi kebodohan mu dalam arti perjuangan yang sebenarnya.
ingat kawan kawan tentang sejarah perjuangan islam di zaman rasulullah, mereka orang yang terbaik mengajarkan kita bagaimana cara berjuang. selalu dengan kata kata lembut tanda kecintaan kepada para umatnya, tanda keluruhan budi beliau dalam kehidupan, bukti tingginya keilmuan beliau. bukti bahwa beliau harus dijadikan panutan dalam semua segi..
namun kawan akhir akhir ini kita hanya mampu menyaksiakn perjuangan islam yang berlandaskan kekerasan, tidak merangkul semua golongan ironisnya bahkan memukul, selalu menggunakan sentimentil yang berlebihan untuk menutupi ketidaktahuanya, padahal islam selalu mengjarkannya dengan cara berargumen, mereka pun mengejek semua orang yang berlainan dengan kefahaman mereka, padahal islam mengajarkannya untuk selalu mengajak dengan penuh keikhlasan.
benar apa yang dikatakan oleh sayyid quthb " ajaran islam berada dilembah lain dan budaya islam pun berada di lembah lain".
sisa perjuangan itu ada dipundak kita semua yang harus kita luruskan, perjuangan itu akhirnya berada dipuncak kehidupan kita. memperluaskan ilmu dalam hal apapun menjadi kewajiban yang harus kita penuhi. dan semangat ala pemuda yang harus kita bakar. kalau bukan kita siapa lagi, memulainya dari sekarang menjadi obejktive kita..










0 comments:
Post a Comment