November 05, 2011

catatanku seorang muslim

"ada sebuah cerita, saat Nabi berjalan, tiba tiba ada seekor semut meggigit kaki beliau, lantas nabi pun memerintahkan untuk membakar sarang dan kawanan semut tersebut, sungguh malang nasib semut tersebut. kemudian tuhan pun menegur nabi, kenapa hanya disebabkan seekor semut semua terkorban".
kalau dalam pribahasa indonesia : gara gara nila setitik rusak susu sebelanga".begitulah apa yang terjadi akhir akhir ini terhadap sebuah komunitas, terhadap sebuah keutuhan berbangsa dan bernegara. dimana isu - isu terkait bom bunuh diri yang dilakukan segelintir orang - orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusakan sebuah komunitas di Indonesia.

Teroris namanya, nama baru, sebutan baru yang digaungkan oleh Amerika serikat setelah kasus peledakan Gedung WTC di amerika tahun 2001 silam. sebutan teroris menjadi hangat dan ramah di telinga kita, dunia perfileman, wacana di dada media, bahkan menjadi ikon ikon menguntungkan untuk sebuah industri, lihat saja gambar USAMAH BIN LADEN setelah kasus peledakan WTC silam, amerika menuduh golongan thaliban yang di pimpin oleh USAMAH tersebut membuat para industri percetakan memuat namanya, bahkan baju baju bergambar usamah bin laden laris dipasaran. marketing bermodus teroris, penulis menyebutnya.cukup signifikan dan berhasil.

namun di balik penyebutan nama tersebut, beribu ribu warga afganistan meninggal, perang irak digulirkan, warga palestine yang berpakaian hamas yang dianggap teroris international mati bergelimpangan. suriah membara, libya membara, dan bumi Indonesia mulai waspada. saya kecewa karena orang yang memegang kitb suci, orang yang bepakaian ala sunnah nabi jadi kambing hitam. mungkin juga mereka yang melakukannya, mungkin juga hanya sebtas pelemparan dan penyudutan untuk kaum muslimin. saya tidak tahu dimana letak kebenaran itu. berdoa saja semoga bukan dari agama kita, dan bukan dari keturunan bangsa indonesia. karena semuanya dibayangi teka teki.

kalau memang dari kaum muslimin, merujuk cerita diatas karena kalian yang melakukannya, seluruh kaum muslimin indonesia menjadi tersudut, dicurigai, kerukunan di bombandir karena berpakian islami, silaturhami terputus karena berjenggot ala nabi. orang mulai dibutakan oleh isu di televisi. kalau memang kita, jutaan kaum muslimin tidak bisa membaca karya baru para ulama ulama dunia, karena peredaraanya di halangi oleh pemerintah yang berkuasa takut memicu gerakan gerakan radikalisme yang bernamakan jihad, penyiar agama menuju eropa dan dunia barat di halangi sebab bernamakan MUHAMMAD, sebab bernamakan islami dan lainnya, da'wahpun mulai di musuhi. pertanyaanku apakah tidak merugi???

aku menyesalkan, mengapa terorist membombardir rumah ibadah, kalau memang dari kita, agama tidak pernah memerintahkan untuk merusak, menghancurkan rumah ibadah itupan dalam keadaan perang, apatah lagi jika dalam keadaan damai. itu yang dinamakan kafir dhimmi, kafir yang harus di lindungi keberadaannya. jadi dari mana anda bisa menjadikan hal terorisme menjadi rujukan, dan mengapa mengatasnamakan islam, jika hal itu sangat bertentangan dengan islam. atau hanya sekedar isu untuk mengadu domba umat beragama diindonesia. karena penunjukan secara rambang terhadap nama nama muslim dan menjadikannya terorist sehingga umat lain yang rumah ibadahnya dibom akan langsung menuduh umat muslim yang melakukannya. terjadilah perpecahan umat beragama diindonesia, satu sama lain sal


ing curiga, satu sama lain saling benci. itulah fenomena yang ada.

dan kalau itu settingan dari para petinggi negara yang sengaja memainkan isu tersebut, relakah anda melihat kami saling bunuh, mayat bergelimpangan, bahkan merusakan nama negara Indonesia, pernah bertanya dengan seorang kawan dari philipin, dia mengatakan bahwa indonesia tempat yang seram karena terjadiya bom disana sini.pembunuhan disana sini, sebabkan isu perbedaan agama.

masyarkat jangan mudah terpancing dengan isu isu seperti ini, sejak zaman penjajahan kita sudah mulai berdampingan memerdekakan indonesia, berdampingan memimpin indonesia, para pendahulu kita sudah mengingatkan dengan symbol " BHINEKA TUNGGAL IKA" demi sebuah indonesia yang bersatu. jika kita yang saling adu, orang orang yang sengaja menciptakan isu akan tertawa merasa merdeka dan berhasil membinasakan indonesia.

tidak akan ada kata lain setelah itu, penyesalan yang tidak terhingga saat INDONESIA porak poranda.

0 comments:

Post a Comment