July 29, 2012
SOLOMON & INDONESIA
Perjuanganku lebih mudah karena yang aku hadapi adalah penjajah, namun perjuanganmu akan lebih susah karena menghadapai bangsamu sendiri " ir soekarno
"al kisah di negeri pulau Solomom, penduduk solomon tinggal di dalam hutan, jika penduduk solomon itu akan membuka lahan perhutanan yang baru, penduduk solomon tidak akan memotong pohonnya sampai jatuh, namun mereka akan berteriak dengan kata kata kasar kepada pohon tersebut, lama kelamaan pohon tersebut akan layu dengan sendirinya".
Begitulah yang terjadi dengan indonesia saat ini, cacian dan hujatan terhadap bangsa indonesia dilakukan oleh bangsanya sendiri, oleh penduduknya sendiri, dan dilakukan dalam kesadaran yang nyata. dikoran koran cacian terhadap indonesia, terhadap bangsa indonesia masih menjadi tulisan yang sangat laku, di tv tayangan keburukan bangsa indonesia dalam ratting pertama, diwarung kopi banyak penduduk indonesia yang sudah tidak percaya bahwa indonesia akan bangkit, begitu juga penduduk indonesia diluar negeri melihat indonesia begitu malu, membandingkan indonesia dengan negara yang mereka kunjungi dan menjatuhkan bangsa indonesia dihadapan penduduk asing lainnya. andai soekarno masih hidup maka itu tidak akan dibiarkan.
tidak ayal jika penduduk indonesia, terus mencaci bangsanya sendiri, menghina bangsanya sendiri, dan menjatuhkan bangsanya sendiri, bangsa indonesia. maka perlahan lahan indonesia akan tenggelam dengan sendirinya, karena yang dilakukan hanya mencaci, dan menghina diajak mengabdi dan berpartisipasi tidak terlibat, lantas kata kata saja tidak mampu merubah bangsa indonesia, namun dalam langkah kerja yang nyata maka indonesia akan berubah.
ayolah bangsa indonesia, sanjunglah indonesia, tinggikanlah indonesia. semoga indonesia akan terus bangkit dari keterpurukan.
July 26, 2012
KUSUKABUMIKU
Padang melintang
hijau terhampar
dilembah parahiyangan.
kabut membumbung menutup
pelabuhan ratu dikejauhan
gadis nan ayu berbalut sarung ala mojang
terkais dikiri membawa bekal menanam di ladang.
ramah nan mesra
senyum sapa terasa, ala satu rumah satu keluarga
itulah bumi aku berada
atas GEde menutup
Bawah laut membatas,
utara Arca tertanam
selatan parahiyangan.
Kusukabumiku negeri aman
Kusukabumiku negeri idaman
kusukabumiku negeri sopan
kusukabumiku negeri aku dilahirkan
kusukabumiku negeri tempat aku disemayamkan
Ham itu kalau diperlukan
Burma bergelora, syriah membara, nigeria huru hara, negara negara lain mulai mencoba, bagi kehidupan anak muda sekarang, kita menyaksikan frequensi yang tinggi manusia dalam membunuh, ketika menyaksikan nurani manusia yang mulai runtuh, melihat manusia mati seperti melihat ayam berguguran, tertawa, berpesta bahkan bahagia saat melihat mereka mulai dikuburkan masssal, "Aku berkuasa".
HAM yang dulu didengung dengungkan, HAM yang dulu diagungkan, kini berubah tulisan menjadi HARM itu melegalkan pembunuhan. atas nama sebuah HAM, puluhan orang terkorban, atas nama HAM sebuah negara mencekam, atas Nama sebuah HAM keluarga mulai terpisahkan. saat manusia mulai memerlukan HAK ASASI MANUSIA yang sesungguhnya. sang pelindung HAM hanya terdiam karena HAM nya tidak masuk dalam daftar kepentingan mereka. HAM benar benar berubah Menjadi HAMPA.tidak ada harapan sebagai manusia untuk mendapatkan jika tidak masuk dalam daftar kepentingan.
Pembunuhan dimana mana, mana pegawai HAM, hanya iktu menyaksikan mana pegawai HAM yang berbicara tinggi dan berteriak teriak dikala kepentingan HAM mereka tidak dilaksakan, BBC dimasukan, Aljazerra menyiarkan pelanggaran HAM, TV nasional menggelora namun itu jika ada kepentingan.
Artinya HAM berlaku kalau diperlukan, kalau tidak diperlukan biarkan rakyat kelaparan, biarkan mayat bergelimpangan. (ironic tingkat tinggi)
budaya ke ilmuwan itu masih diperlukan
akhir akhir kasus kekerasan, pembantaian, pembunuhan yang banyak terjadi baik di negara indonesia dan negara lainnya dunia mulai menampakan sosok sebenarnya sebuah makhluk yang bernama "MANUSIA", lantas karena berbeda agama, sebab berbeda pendapat, dan sebab perbedaan warna kulit,membuat mereka merasa ngiri, dengki satu sama lain. tidak elak fitrah manusia yang saling memakan mulai terjadi. budaya ke Ilmuwan mulai ditinggalkan manusia kembali ke zaman peradaban jahiliyyah atau kebodohan sedangkan dunia merangkak lebih modern kearah peradaban yang canggih.
mengingat sejarah kebesaran bangsa indonesia, kita harusnya malu dengan kemajuan yang sudah ada, namun budaya ke Ilmuwan mulai ditinggalkan, zaman dimana mereka susah mendapatkan ilmu, mereka menggunakan budaya yang sangat luar biasa baiknya, zaman dimana kita masih dijajah, mereka masih menggunakan akal sehat untuk berhadapan dengan saudara seindonesianya, mengapa sekarang kita tidak bisa melakukannya?? di era peradaban indonesia sebelum merdeka dan setelah merdeka harusnya kita tiru, kita lihat sejarah syarikat islam ketika pemimpinnya difitnah, mereka tidak mencabut senjata untuk meninggikan gengsi mereka, mereka tunjukan dengan mengajak debat orang yang menuduhnya dihadapan khalayak ramai,bukan niatan untuk menyombongkan ke ilmuan namun mereka meninggikan nasihat dari saudara seindonesianya. di era nasionalis ke presidenan soekarno dalam profesionalitas saat aidit disidangkan dan di perdebatkan, ketika keluar dari lembaga ke profesionalan mereka berjabat tangan bahkan masih ikut berminum kopi bersama, mereka kedepankan asas rasionalitas yang tinggi,bukan atas keegoan sendiri. betapa hebatnya budaya yang mereka tunjukan. KITA MASIH BISA SODARA SODARA. kepala dingin bermain bukan otak yang panas yang menguasai. kita sudah sama sama susah dalam mengharungi bangsa indonesia, marilah jangan kita susahkan dengan merusakan segala fasilitas masyarakat yang sudah ada. kita pemegang kuasa bukan mereka.
Asas pokok memang kita memerlukan keuangan, kita memerlukan pakaian, namun bukan dengan cara menjual budaya bangsa indonesia yang tinggi dengan keuangan yang sangat rendah, sungguh perjuangan pahlawan kita sia sia jika mennggugurkan budaya bangsa yang mereka wariskan. orang orang zaman sebelum kita keintelektualan mereka sungguh tinggi walaupun mereka tidak belajar begitu tinggi, pendidikan keluarga yang mendalam dalam menciptakan semnagat keindonesiaan dan keagaaman, dan ketinggian budaya mereka tanamkan. mereka tidak akan sembarangan ikut sebuah golongan jika mereka tidak memahaminya. pers pers pun dizaman itu masih banyak yang mempunyai idealisme yang sangat tinggi, daya keilmuwan mereka sangat tinggi,analisis mereka begitu tajam, namun sekarang hanya mengikut arahan ketua, maka informasi pun jadi begtiu carut marut untuk sebuah kepentingan.
indonesia pun menjadi lahan caci maki, diinternational tidak dihargai, diindonesia sendiri mulai ditinggalkan, lantas apa yang akan kita harapkan dari indonesia jika rasa acuh kita mulai meninggi meninggalkan indonesia, maka jangan salahkan indonesia jika kita tidak bangkit dari keterpurukan, maka jangan salahkan indonesia ketika keadaan indonesia seperti ini. kita akan sering menuduh orang lain namun perbuahan dalam pribadi jiwa indonesia tidak dipersalahkan. kita ikut dalam mensukseskan keterpurukan indonesia jika budaya keilmuwan kita hanya sebatas perut dan keuangan.
dinegara negara yang pernah saya singgahi mereka tetap mempertahankan siaran yang bersifat keilmuwan dan nasionalisasi mereka begitu kuat, diindonesia siapapun itu akan digugat siapapun akan dicaci, kemenangan di puji kekalahan tidak dihargai. siaran siaran televisi hanya sebatas hiburan dan yang dipertontokan hanya tarian politik yang mementingkan golongan. budaya keilmuan dan keindonesian mulai dihapuskan. lantas indonesia akan dibawa kemana jika kita sendiri sebagai jiwa indonesia malah ikut serta merobohkan indonesia masih diikuti,
ayolah bangsa indonesia kita bisa, masih ada harapan untuk tetap menjaga agar kepala kita tetap tegak bukan karena kesombongan namun karena kewibawaan,ayolah bangsa indonesia agar tetap menunduk bukan karena kalah, namun saling menghormati dan menyayangi sesama bangsa sendiri, ayolah bangsa indonesia kita tinggalkan sejarah kelam, bawa kembali kejayaan indonesia kita, ayolah indonesia kita sama sama bangkit dalam budaya keilmuwan dan kefahaman yang tinggi.















